Sampah Numpuk di TPA Tele Samosir, Akibat Berserakan di Jalan Protokol

Sampah Numpuk di TPA Tele Samosir, Akibat Berserakan di Jalan Protokol
Sampah Numpuk di TPA Tele Samosir, Akibat Berserakan di Jalan Protokol • red

Selecta News, Tele- Daerah pembuangan sampah masyarakat Jalan Huta Batu Napal, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Provinsi Sum. Utara.

Dengan keresahan warga sekitar lokasi, akhirnya, bahan ocehan dan cemoohan orang yang kurang enak yang seolah-lolah pejabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Edison Pasaribu tidak becus dalam melaksanakan tugas dengan baik. Habisnya sampah berserakan hingga menghias jalan lintasan manusia.

Dengan keadaan seperti itu, harapan warga agar sampah yang berserakan segera ditindak lanjuti
dengan menyediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hal itu sebagaimana biasa dilakukan untuk mengatasi tumpukan sampah yang harum semerbak tersebut.

Dari pantauan awak media, hal semacam itu bukannya baru pertama kali, tetapi sudah berulangkali terjadi tetap seperti itu.

"Sekarang timbul pertanyaan, siapa yang dipersalahkan, apa orang pembuang sampah atau yang mengadakan TPA di jalan protokol, kalau memang ada petugas yang mengawasi atau dibuat peraturan yang tegas dengan sanksi denda dan hukuman badan 3 bulan penjara,

sama halnya dengan negara tetangga kita. Dengan begitu baru jera dan patuh dengan
peraturan daerah (Perda) dari masing- masing daerah.

Sementara ada sebagian masyarakat kabupaten Samosir yang mengeluhkan atas bau semerbak tersebut, yang berasal dari tumpukan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tele yang tercium yang tidak mengenakan itu sempat ngoceh rasa kurang puas dengan Kepala DLH Dati II Samosir.

Diakui awak media, saat melintas di areal TPA, aroma mulai tercium yang kurang menyedapkan
itu semakin mendekati tumpukan sampah semakin menyengat. Selain hewan tikus, kacoak dan lalat berterbangan di kawasan TPA.

Dengan masalah itu datang dari kunjungan
Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Masyarakat dan Perantau Asal Samosir (KoMPaS) terjun langsung ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dikawasan Areal Penggunaan Lain (APL) di jalan Batu Napal, Desa Hariara Pintu, Kec.Harian, Kabupaten Samosir, Senin 23 Mei.

Salah seorang kepengutusan DPP KoMPaS saat bincang- bincang dengan bapak Tati Silaban bertemu di lokasi mengatakan, bahwa dirinya merasa terganggu harum busuk tersebut.

Menurutnya hal itu sudah pasti menghambat aktivitas Warga dan terlebih lagi yang hendak melintas, khususnys yang beraktivitas pertanian di seputar kawasan TPA.

"Warga sekitar dengan tindakan petugas pengangkut sampah karena membiarkan sampah berserakan ke jalan se akan sengaja sehingga juga dapat merusak jalan.

Senada dengan komen sang supir truk Hasan Ismail, warga jalan Sentosa Medan, ia:sangat menyesal melintas di jalan Batu napal, karena truk tadi bersih terpaksa harus dibersihkan.

Belum lagi ada lalat hijau dan kacoak yang menjijikkan. Itu. Kendatipun demikian, kita harus tempuh jalan itu, mau tidak mau kita lalui juga untuk hari," ujarnya, Rabu, 25/5 Warga dengan tegas dan penuh harapan kepada bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk membuang sampah tepat waktu dan hari tanggal.

Jangan sampai menumpuk seperti saat ini.Dan benar-benar di lokasi TPA, namun diakuinya ada keterbatasan pemakaian alat berat hingga hal ini bisa terjadi, ujarnya.

"Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berharap juga kedepannya kita mendapatkan alat berat Excavator dan loeder sendiri, untuk bisa turun setiap teratasi digeser dari depan jalan masuk dan jumlah total sampah berkisar 35 Ton/bulannya di TPA Tele Samosir."pungkasnya. (s.sjagian/shafwan-zie)

Barrier Gate